Dimas, balita berusia 4 tahun warga Dusun Besole
Desa RT 1 RW 3 Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur meninggal dunia pasca di imunisasi MR.
Kepala
Desa Darungan, Shokib Adiputra membenarkan informasi tersebut. “Iya benar ada
balita yang meninggal atas nama Dimas berusia empat tahun. Tapi penyebab
meninggalnya, bukan kapasitas saya yang menjelaskan,” kata Shokib saat ditemui
di kantornya, Rabu (23/8).
Informasi
dari beberapa warga sekitar tempat tinggalnya, Dimas dikabarkan meninggal 7
hari lalu. Balita itu mengalami demam tinggi selama tiga hari. Keluarganya lalu
membawanya ke RS Aminah di Kota Blitar hingga akhirnya jiwanya tak tertolong.
Menurut
Shokib, pelaksanaan teknis imunisasi di desanya mulai awal sampai akhir, tidak
ada kendala dan tidak ada kesalahan. “Suatu contoh, masing-masing pos sudah
ditangani sendiri-sendiri. Petugas posyandu dan petugas imunisasi sudah
melayani dengan maksimal,” ungkapnya.
Adapun peristiwa meninggalnya Dimas, Kades Shokib
menegaskan, prosedur pemberian imunisasi sepengetahuannya sudah sesuai. “Yang
tangani ini bidan senior. Dan bidannya bilang, anak ini siap mendapat
imunisasi. Badannya sehat dan tidak ada masalah,” paparnya.
Selain Dimas, delapan balita juga dikabarkan
diarawat di rumah sakit setelah divaksin Rubella. Menurut Kasi Imunisasi dan
Surveilan Dinkes Kabupaten Blitar, Hendro Subagyo hingga berita ini diturunkan
ada 133 laporan kejadian pasca imunisasi rubella.
“Dari 125 laporan efek samping ringan mulai dari
demam, muntah, dan diare yang cukup diberikan obat, dapat sembuh. Sementara
delapan sasaran yang rata-rata balita terpaksa dirawat di puskesmas atau rumah
sakit karena penurunan kondisi tubuh,” jelas Hendro.
Perlu diketahui bahwa Kemenkes era Jokowi telah
berbohong menyatakan Vaksin MR telah halal terkait program imuniasai campak dan
Rubella. Padahal MUI sendiri belum mengeluarkan label halal atas vaksin yang
kini disuntikan paksa kepada anak-anak dan remaja.
0 komentar:
Posting Komentar